Deklarasi Pembentukan Institut Jenderal Besar Soeharto

Deklarasi Pembentukan Institut Jenderal Besar Soeharto

Jakarta, 1 Oktober 2025 – Sejumlah tokoh lintas latar belakang hari ini mendeklarasikan berdirinya Institut Jenderal Besar Soeharto sebagai lembaga kajian akademis independen. Institut ini akan berfokus pada penelitian, dokumentasi, dan pengembangan gagasan-gagasan Presiden RI ke-2, Soeharto, dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan, dan keamanan.

Deklarasi ini lahir dari kesadaran bahwa warisan kepemimpinan Presiden Soeharto, mulai dari strategi pembangunan, stabilitas nasional, hingga wawasan kebangsaan, perlu dikaji secara objektif dan ilmiah agar dapat menjadi referensi bagi kebijakan negara di masa kini dan mendatang.

Para deklarator menilai, pada era kepemimpinan Presiden Soeharto, Indonesia pernah memperoleh predikat sebagai salah satu Macan Asia Baru sejajar dengan Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan Singapura. Namun, pasca-reformasi, predikat tersebut memudar seiring perubahan sistem politik, ekonomi, dan konstitusi.

“Generasi sekarang dan mendatang perlu ruang akademis yang terbuka untuk memahami dinamika sejarah nasional, termasuk peran Presiden Soeharto dalam menyelamatkan Pancasila dari hegemoni ideologi komunisme,” demikian pernyataan bersama para deklarator.

Lebih lanjut, mereka menegaskan bahwa nama Soeharto bukan milik eksklusif keluarga atau kelompok tertentu, melainkan bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Karena itu, diperlukan sebuah institusi resmi untuk menghormati jasa-jasanya sekaligus menjadikan gagasan-gagasannya sebagai bahan pembelajaran.

Adapun deklarator pembentukan Institut Jenderal Besar Soeharto terdiri dari:
Gartono, R. Ampi Nurkamal Tanudjiwa, Toni M. Aprani, M. Yazid Salman, Mariadi, A. Badawy Sulit, Kum Nurachadijat, Lukman Malanuang, Iskandar Abubakar, Taufik Rudolf Sigar, Wawan Ridwan, Hardi Ahmad, Muhammad Nur, Shiddiq Waluya WR, Dedi Hermanto, dan Hanansyah.

Dengan resmi berdirinya Institut Jenderal Besar Soeharto, para deklarator berharap lembaga ini dapat menjadi pusat kajian yang memberi kontribusi nyata bagi bangsa dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *